LUCIFER
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
LUCIFER

Kristologi dan Islamologi
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 ETIKA BERGAUL SEORANG MUSLIM

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin



Jumlah posting : 74
Join date : 21.05.08

ETIKA BERGAUL SEORANG MUSLIM Empty
PostSubyek: ETIKA BERGAUL SEORANG MUSLIM   ETIKA BERGAUL SEORANG MUSLIM Icon_minitimeMon Jun 09, 2008 3:46 am

Sebagai seorang mahasiswa baru tentu masih kaku dan belum memiliki banyak pergaulan sesama teman, nah untuk mahasiswa yang sulit untuk memiliki teman, penulis ada tips nih buat saudara-saudara pembaca sekalian, terus terang saja ini bukan karya penulis, sebab penulis sendiri pun dalam pergaulan agak sulit, tips ini penulis ambil dari ceramah al-ustad Syaikh Abdul Aziz yang penulis catat ulang.
Semakin tinggi ilmu seseorang biasanya semakin jauh dari nilai-nilai kesopanan dan keramah tamahan, padalah agama kita melarang hal tersebut, karena yang memiliki ilmu itu adalah Allah swt. Tinggipun ilmu seseorang jika Allah menginginkan dengan sekejap Allah bisa mengambilnya dari orang tersebut, dan orang tersebut bisa saja tiba-tiba ilang ingatan karena suatu kecelakaan. Seperti yang dialami oleh seorang mahasiswa dari Inggris, seorang mahasiswa yang pandai dalam ilmu matematika, tetapi kecelakaan merubah kehidupannya, dan membakar semua impian yang selama ini ingin dibangunnya, suatu malam kilatan petir masuk kedalam jendela kamarnya, dalam sesaat dia tak sadar kandiri, setelah sadar dia berada dirumah sakit, dokter mengatakan dia hanya terkejut, tidak ada cedera dimanapun, untung kilat tidak membunuhnya, otaknya pun tak ada masalah gangguan seperti hilang ingatan. Semua keluarga bahagia melihat dia baik-baik saja, tapi tak disangka ketika dia kembali ke meja belajar, diapun tidak ingat lagi cara berhitung, bahkan satu tambah satu saja dia tidak tau, ternyata Allah mengambil seluruh ilmu matematinya. Akhirnya impiannya yang sudah lama dicita-citakannya bila selesai kuliah gagal diraihnya. Sekarang dia hanya mantan mahasiswa jurusan matematika.
Oleh sebab itu saudara pembaca yang budiman, jangan jadikan ilmu kita sebagai hal yang kita sombongkan, bayangkan patutkah kita menyombongkan diri hanya karena ilmu kita yang bagaikan setetes air ditengah lautan yang luas???
Pembaca yang budiman, marilah kita bersama belajar bagai mana cara beretika dalam bergaul seorang muslim agar kita menjadi orang-orang yang ramah.
Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain adalah sangat penting, menandakan orang tersebut adalah orang yang rendah hati tidak sombong, siapun menyukai orang yang ramah dan rendah hati.
Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka. Apabila mereka lebih muda atau masih anak-anak, pembicaraan harus sesuai dengan tingkat kecerdasaannya.
Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat. Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya. Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai. Perhatikanlah mereka, kenalilah keadaan dan kondisi mereka, dan tanyakanlah keadaan mereka.
Jangan lupa selalu menanyakan keadaan mereka apa bila seminggu tidak bersua, sambil berjabatan tangan, karena itu anjuran agama kita. Orang yang diberi jabatan tangan pun harus merespon, jangan enggan untuk berjabat tangan atau pun mau berjabat jangan dengar terpaksa dan malah bertanya “ada apa ini”, atau bertanya “kenapa kamu?” Atau pertanyaan-pertanyaan yang seolah-olah tercengang atau merasa aneh dengan nilai kesopan santunan seseorang, karena tindakan seperti itu menimbulkan rasa malu dan tersinggung bagi sipenanya kabar, dan mengakibatkan menurunnya niali-nilai keraham tamahan dan kesopana santunan, seharusnya merespon sambil menjawab baik dan sakit sesuai keadaan kita, dan menanyakan juga kabarnya.
Bersikap tawadhu'lah kepada orang lain dan jangan merasa lebih tinggi atau takabbur dan bersikap angkuh terhadap mereka atau sombong. Dengarkanlah pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan bantah-membantah dengan mereka.
Dalam pembicaraan jangan memotong, biarkan dia bicara dan dengarkan dia sambil melihat mulutnya, jangan melihat kearah yang lain, seperti kearah HP, kalau perlu HP di matikan dulu, apa bila ada pesan yang penting yang masuk ke HP dan perlu dibalas katakanlah kata permisi sebentar.
Jika sudah akrab, boleh bercanda, hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah, ayat-ayat-Nya, Sunnah rasul-Nya atau syi`ar-syi`ar Islam, seperti perkataan “sibuta dari gua hira” yang dikatakan pelawak dalam acara di TransTV “ngelenongnyok”, ini jelas pelecehan terhadap nabi muhammad yang memang buta huruf, dan menerima wahyu pertama di gua hira. Allah telah berfirman tentang orang-orang yang memperolok-olokan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam, yang artimya:
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan), tentulah mereka menjawab: "Sesungguh-nya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir sesudah beriman". (At-Taubah: 65-66).
Hendaknya percandaan itu adalah benar tidak mengandung dusta. Dan hendaknya pecanda tidak mengada-ada cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah". (HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di antara manusia. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah seorang di antara kamu mengambil barang temannya apakah itu hanya canda atau sungguh-sungguh; dan jika ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus mengembalikannya kepadanya". (HR. Ahmad dan Abu Daud; dinilai hasan oleh Al-Albani).
Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang yang lebih tua darimu, atau terhadap orang yang tidak bisa bercanda atau tidak dapat menerimanya, atau terhadap perempuan yang bukan mahrammu. Hendaknya anda tidak memperbanyak canda hingga menjadi tabiatmu, dan jatuhlah wibawamu dan akibatnya kamu mudah dipermainkan oleh orang lain dan di perolok-olok orang
Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (An-Nisa: 114).
hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat dide-ngar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.
Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu 'anha. telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya". (Mutta-faq'alaih).
Menghindari perkataan jorok (keji).
Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara atau sombong di dalam berbicara. "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).
Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".(Al-Hujurat: 12).
Tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.
Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara.
Kembali Ke Atas Go down
https://beast666.indonesianforum.net
 
ETIKA BERGAUL SEORANG MUSLIM
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Muslim Tionghoa di Indonesia I
» Muslim Tionghoa di Indonesia II
» Cari kenalan Muslim Tionghoa
» Perbedaan Gaya Hidup, Tantangan Terberat Warga Muslim Korea
» Ditinggal Mengungsi, Taman Rumah Muslim Bosnia Jadi Gereja

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
LUCIFER :: Artikel Bagus :: Artikel-
Navigasi: